1 Siapkan kendaraan anda. Pastikan sepeda motor yang akan digunakan dalam kondisi baik. 2. Gunakan pelindung diri. # Gunakan baju panjang dan celana panjang, pakaian seperti inilah yang paling tepat digunakan untuk berkendara sepeda motor. Tangan dan kaki yang terbuka akan lebih cepat terkuras energinya karena gesekan dengan udara/ angin.
Tujuanetika berkendara adalah untuk menghormati, menghargai dan menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain. Saat ini, kebanyakan pemakai jalan jarang yang punya motto 'sedia payung sebelum hujan'. Biasanya kehujanan dulu baru pakai payung. Nah, demikian pula dengan pengendara sepeda motor yang belum beretika.
Berikutlima kebiasaan baru yang perlu dilakukan di era new normal menurut Ditjen Perhubungan Darat: 1. Bersihkan diri dengan mandi dan rutin mencuci tangan dengan sabun. 2. Wajib menggunakan helm, masker, jaket, sarung tangan, sepatu, dan selalu membawa hand sanitizer. 3. Gunakan perlengkapan masing-masing, hindari berbagi dengan orang lain.
Danjika Mimpi tentang berkendara sepeda motor dan melewati jalan kecil ini di mimpi kan oleh Pria yang masih single, maka arti mimpinya adalah : Akan ada seseorang atau kondisi yang akan mengubah suasana dalam kehidupan anda, ini bisa saja merupakan pengganggu, perusaka atau mungkin sebuah perubahan kehidupan yang selama ini anda inginkan.
Berdoadan Pamitan Sebelum Berangkat Ini merupakan sikap yang sudah jadi warisan lelu. berikut beberapa etika dalam berkendara motor di jalan raya: 1. Berdoa dan Pamitan Sebelum Berangkat Ini merupakan sikap yang sudah jadi warisan lelu Hasil Race MotoGP; Klasemen MotoGP; Galeri; Balap; DMCA Protected
angka seratus juta sepuluh ribu satu rupiah. Penulis Santo Evren Sirait Jakarta – Ada banyak faktor yang menyebabkan pengemudi kendaraan terlibat kecelakaan di jalan raya. Seperti tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas sampai kurangnya disiplin pengendara. Sebagai pengemudi sepeda motor dan mobil sebaiknya tidak hanya tahu mengendarainya saja tapi harus mengetahui juga etika berendara di jalan raya. Ini semua agar supaya aman dan nyaman selama di perjalanan tanpa merugikan pengguna jalan lain. Bahkan akhir-akhir ini etika berkendara sudah mulai jarang diterapkan, tak heran kalau banyak pelanggaran di jalan raya. Perlu diketahui tata cara prilaku berkendara yang aman dan nyaman sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sebut saja salah satunya etika berkendara ketika berpapasan dengan kendaraan lain di jalan raya. Lewat akun akun Twitter resmi milik Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Kemenhub RI mengingatkan bahwa ada beberapa hal yang wajib dilakukan pengemudi saat berpapasan di jalan dua arah. “Tahukah KawulaModa, apa yang wajib dilakukan pengemudi saat berpapasan pada jalan dua arah yang tidak dipisahkan secara jelas? Simak informasi berikut ini,” tulis akun tersebut. Dalam akun yang sama juga disebutkan isi dari Undang-Undang pasal 110 yang mengatur mengenai kendaraan yang berpapasan di jalan raya. Pasal 110 1 Pengemudi yang berpapasan dengan Kendaraan lain dari arah berlawanan pada jalan dua arah yang tidak dipisahkan secara jelas wajib memberikan ruang gerak yang cukup di sebelah kanan Kendaraan. 2 Pengemudi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 jika terhalang oleh suatu rintangan atau Pengguna Jalan lain di depannya wajib mendahulukan Kendaraan yang datang dari arah berlawanan. Mana yang Harus Diprioritaskan Kendaraan yang Sedang Mendaki atau Turun Etika dalam berkendara lainnya yang sudah hampir tidak dipraktekkan lagi oleh pengemudi di jalan raya adalah tidak memprioritaskan kendaraan yang sedang mendaki. Ketika kendaraan mendaki dibutuhkan kinerja mesin yang besar supaya mampu berjalan di jalan menanjak. Bila tidak kuat mendaki atau ada hambatan secara tiba-tiba di depannya maka kemungkinan besar kendaraan bisa terjun kebawah atau tidak kuat laki untuk mendaki. Umumnya kendaraan yang tengah berjalan menurun tidak memperdulikan kendaraan lain di depannya yang sedang menanjak, malah terkadang dijadikan momen untuk menyalip. “KawulaModa, butuh konsentrasi lebih saat kita berkendara di jalan menanjak atau menurun. Apalagi bila jika harus melalui jalur yang sempit,” demikian bunyi kicauan akun Kemenhub RI. Ketentuan tentang berkendara di jalan menanjak atau menurun sudah diatur dalam Undang-Undang lalu lintas pasal 111 yang berbunyi “Pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak memungkinkan bagi kendaraan untuk saling berpapasan. Sebaiknya pengemudi kendaraan yang arahnya menurun wajib memberi kesempatan jalan kepada Kendaraan yang mendaki”. Tidak ada sanksi hukum bila pengemudi kendaraan melakukan pelanggaran dari kedua pasal tersebut. Namun yang perlu digaris bawahi adalah keduanya dibuat supaya pengemudi sepeda motor dan mobil lebih berhati-hati lagi di jalan raya. Ini akan menumbuhkan prilaku disiplin dalam berkendara. Paling penting adalah dengan mentaati peraturan yang berlaku, maka tingkat kecelakaan di jalan raya bisa berkurang. Jadilah pelopor keselematan di jalan raya. dol Post Views 2,150 Navigasi pos Dony Lesmana Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.
Jalan merupakan tempat umum yang biasa dilalui oleh banyak orang untuk menuju ke suatu tempat. Ternyata selama di jalan setiap orang harus juga memiliki etika agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Namun, hal itu rupanya masih banyak orang yang mengabaikan dan menormalisasi tindakannya alias ngeyel atau tidak mau diperingatkan. Lantas, apa saja etika saat berkendara sepeda motor? Simak selengkapnya! 1. Tidak mengobrol atau main ponsel sambil melambatkan laju motor di tengah jalan Secara tidak sadar kalau mengobrol atau bermain ponsel bisa menyebabkan laju sepeda motor menjadi lambat dan tidak terasa sudah di tengah jalan. Hal ini sangat membahayakan diri sendiri dan orang lain menjadi terganggu saat melintas. 2. Tidak klakson di jalanan yang macet Ketika seseorang sering membunyikan klakson padahal ia tahu jalanan sedang macet, maka bisa dikatakan ia tidak memiliki etika dalam berkendara. Hal ini dikarenakan akan mengganggu pengendara lainnya dan tidak akan mengubah situasi padatnya lalu lintas. 3. Tidak merokok saat berkendara Orang yang merokok saat berkendara ini sangat merugikan orang lain, khususnya yang berada di belakangnya. Hal ini disebabkan bisa saja abu rokok mengenai mata pengendara lain dan menyebabkan luka atau infeksi pada mata. 4. Tidak meludah sembarangan Orang yang meludah sembarangan di jalan bikin kesal, ya! Ia hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak paham bahwa hal itu sangatlah jorok. Terlebih kalau ditegur malah ngelawan, duh makin ribet urusannya! 5. Menaati rambu lalu lintas dengan tertib Orang yang menaati rambu lalu lintas dengan tertib termasuk orang yang paham etika saat berkendara. Misalnya mematuhi lampu lalu lintas, tidak berhenti di sembarang tempat yang sudah ada tanda dilarang berhenti, dan lain sebagainya. Selain kelima etika tersebut, ada satu hal lagi yang tak kalah penting yaitu tidak mengeraskan suara ketika berbicara saat berkendara yang bisa didengar orang lain, dan tidak berbicara kotor dengan tujuan menantang orang lain yang berkendara. Apabila semua orang memahami etika tersibut, sudah dipastikan berkendara sepeda motor akan terasa nyaman. Demikian 5 etika pengendara sepeda motor saat di jalan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Ada banyak faktor yang menyebabkan pengemudi kendaraan terlibat kecelakaan di jalan raya. Sebagai pengemudi kendaraan, sebaiknya kamu tidak hanya tahu cara mengendarainya saja, tapi juga harus mengetahui etika berkendara di jalan raya. Hal ini bertujuan agar perjalananmu selalu aman, nyaman, dan tidak merugikan pengguna jalan karena itu, berikut ini tujuh etika berkendara yang harus kamu terapkan selama di Hormati pengemudi ingat bahwa meski kamu di dalam mobil, pengemudi lain masih bisa melihatmu. Jika kamu mempersilakan seseorang menyalipmu atau jika seseorang mempersilakan kamu menyalipnya, beri penghargaan atas tindakan Jacqueline Whitmore dari The Protocol School of Palm Beach mengatakan agar kamu memberi kode tangan untuk mempersilakan seseorang menyalipmu atau lambaikan tangan dan ucapkan 'terima kasih' jika seseorang mempersilakanmu Gunakan bahu jalan hanya untuk keadaan tindakan ilegal di beberapa negara jika menggunakan bahu jalan untuk keperluan selain darurat. Jangan pernah menggunakan bahu jalan hanya untuk menghindari macet. Tidak hanya sebuah pelanggaran lalu lintas, tapi kamu juga bisa menghalangi kendaraan ambulans yang akan lewat saat kondisi Jangan membuntuti kendaraan lain dalam jarak jarak sekurangnya sepanjang satu mobil antara mobilmu dan mobil di depanmu jika memungkinkan. Hal sederhana ini bisa diterapkan dengan cara perhatikan penanda di jalan, bisa rambu lalu-lintas atau pohon dan lihat mobil di depanmu pastikan dalam hitungan tiga detik kamu baru melewati penanda yang sama. Jangan pernah membuntuti dalam jarak dekat. Selain mengesalkan, hal itu juga bisa menyebabkan kecelakaan jika pengemudi di depanmu tiba-tiba berhenti. Baca Juga 5 Alasan Penting Memakai Jaket Ketika Berkendara, Jangan Lupa! 4. Persilakan pengemudi yang membuntuti untuk kamu mengikuti batas kecepatan minimum di jalan, jangan pernah menambah kecepatanmu hanya karena seseorang membuntutimu. Umumnya, pengemudi agresif hanya akan menyalip jika mereka memang kamu sedang melaju di jalan satu jalur, lebih baik mengalah, turunkan kaca jendela, dan persilakan pengemudi di belakangmu Bijak menggunakan terus-menerus bisa mengganggu semua orang di jalan. Jadi jangan menekan klakson hanya karena merasa frustasi dengan pengemudi hanya digunakan untuk memperingatkan pengemudi lain yang jaraknya terlalu dekat dengan mobilmu atau jika seseorang berhenti saat lampu hijau. Selalu ingat bahwa bunyi klakson bisa saja ditanggapi berbeda di antara Jangan menanggapi pengemudi berisiko untuk bereaksi dan marah terhadap pengemudi yang bisa saja secara tiba-tiba memotong jalur mobilmu. Lebih baik, tarik napas dalam-dalam dan jangan AAA Foundation for Traffic Safety, mengemudi dengan agresif sangat berbahaya dan menyumbang 56 persen kecelakaan mobil fatal yang Jangan mengemudi sambil menggunakan Safety Council menyatakan bahwa aktivitas otak yang memproses gerakan dan penglihatan menurun 1/3 ketika kamu sedang membaca pesan atau bicara di sambil menggunakan ponsel adalah tindakan melawan hukum di beberapa negara. Namun, jika dibolehkan pun, akan lebih bijak jika fokus mengemudi dan tidak menggunakan sesuatu yang bisa membuat perhatianmu tadi beberapa etika berkendara di jalan raya demi kenyamanan dan keselamatan berkendara. Sudahkah kamu menerapkannya? Baca Juga 5 Tips Berkendara Aman Bersama Hewan Peliharaan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
berikut ini merupakan contoh etika berkendara dengan sepeda motor kecuali